Deputi Bidang Klimatologi BMKG Pusat Dr. Ardhasena Sopaheluwakan tampil sebagai pembicara utama dalam kuliah umum yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area (FISIP UMA), Jumat (3/5) di Conference Room Hj. Siti Mariani Harahap, Lantai 3 Gedung Perpustakaan Kampus 1 UMA.
Kuliah umum bertajuk “Sinergitas BMKG dengan Dunia Kampus dalam Pemahaman Perubahan Iklim” tersebut dirangkaikan dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UMA diwakili Dr. Ir. Rahmad Syah, M.Kom Asean, Eng, APEC, Eng dan Dr. Ardhasena Sopaheluwakan mewakili BMKG Pusat.
Selanjutnya penandatanganan Memorandum of Aggreement (MoA) antara Dekan FISIP UMA Dr. Walid Musthafa Sembiring, S.Sos, M.IP dan Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Sumut Wahyudin, S.P, M.I.Kom.
Dr. Ardhasena Sopaheluwakan dalam paparannya dihadapan ratusan mahasiswa FISIP UMA disaksikan Wakil Rektor Bidang Riset, Publikasi dan Kemitraan UMA Dr. Ir. Rahmad Syah, M.Kom Asean, Eng, APEC, Eng dan Dekan FISIP UMA Dr. Walid Musthafa Sembiring, S.Sos, M.IP mengatakan emisi gas rumah kaca dapat ditimbulkan melalui aktivitas, seperti penambangan batubara, pembakaran hutan dan sebagainya, sehingga dampak dampak positif secara ekonomi, namun memiliki dampak buruk terhadap perubahan iklim.
“Oleh karena itu, dalam perspektif ilmu komunikasi diseminasi peringatan dini (early warnings) menjadi sangat penting; dan sinergitas dengan dunia kampus dapat mengkaji ulang sejauh mana sistem peringatan dini tersebut telah tepat sasaran? Apakah target informasi memahami informasi dengan jelas serta dapat diaplikasikan? dan Apakah diseminasi informasi peringatan dini melalui berbagai jenis media tersebut telah efektif,” ungkap Dr. Ardhasena.
Sebelumnya Dekan FISIP UMA Dr. Walid Musthafa Sembiring dalam sambutannya menjelaskan kegiatan kuliah umum dan penandatanganan MoU dan MoA ini sangat positif, dan relevan dengan fenomena suhu panas ekstrem yang tengah melanda Asia, serta terus berlanjut sampai dengan saat ini.
Bahkan, katanya sebagaimana dikutip dari Harian Kompas, suhu udara tertinggi sempat terekam di Stasiun Geofisika Deli Serdang hingga 37,3 derajat celsius pada 28 April 2024; dan di Kota Medan hingga 37 derajat celsius pada 21 April 2024.
“Jadi MoA atau Perjanjian Kerja Sama ini setidaknya memuat dua poin penting, yakni Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia masing-masing. Sehingga terdapat beberapa keuntungan bagi civitas akademika dan BMKG” ujar Dr. Walid seraya menyebutkan dalam MoA meliputi: magang/praktik kerja lapangan bagi mahasiswa, pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, kolaborasi penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Sumut Wahyudin, S.P, M.I.Kom beserta jajaran, Kepala Biro Informasi, Promosi dan Kerja Sama UMA Dr. Siti Alhamra Salqaura, S.E, M.Si; Wakil Bidang Penjaminan Mutu FISIP UMA Dr. Selamat Riadi, S.E, M.I.Kom; Ketua Program Studi (Kaprodi)Administrasi Publik (AP) yang juga Ketua Panitia Dr. Indra Muda, M.AP; Kaprodi Ilmu Komunikasi Dr. Taufik Wal Hidayat, S.Sos, M.AP, dan Kepala Bidang Pembelajaran dan Informasi Akademik AP Khairullah, S.I.Kom, M.I.Kom dan para dosen di lingkungan FISIP UMA.