Pada hari Kamis (29 Juni 2023), Rektor Universitas Medan Area (UMA) menyatakan bahwa berkurban adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dengan berkurban, seseorang semakin taat pada aturan-Nya, semakin dekat dengan Allah, dan memiliki tingkat kepedulian sosial yang tinggi.
“Sebagai institusi pendidikan, UMA sangat peduli terhadap masyarakat. Oleh karena itu, tahun ini kami meningkatkan pendistribusian hewan kurban kepada orang-orang yang benar-benar berhak menerimanya atau yang membutuhkan,” kata Profesor Dadan sebelum menyaksikan penyembelihan hewan kurban di Kampus 1 UMA, Jalan Kolam No 1, Medan Estate.
Rektor menekankan bahwa kurban bukanlah sekadar rutinitas, melainkan harus menjadi sarana untuk lebih taat dan mendekatkan diri kepada Allah. Terlebih lagi, karena UMA memiliki Fakultas Agama Islam (FAI), diharapkan fakultas ini menjadi pionir dalam menunjukkan prilaku dan keteladanan agar dapat memberikan pengaruh positif bagi seluruh civitas akademika UMA.
Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) At Taqwa UMA, Dr. H. Hasrat Efendi Samosir MA, menambahkan bahwa tujuan ibadah kurban selain untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan bersyukur, juga untuk berbagi, menyebarkan kebahagiaan, dan menunjukkan kepedulian sosial. Hal ini sesuai dengan tema perayaan Idul Adha 1444 H di UMA yang bertajuk “Pendidikan dan Kepedulian Sosial”.
“Alhamdulillah, jumlah kurban keluarga besar UMA tahun ini meningkat. Tahun lalu, UMA berkurban 19 ekor lembu, dan tahun 2023 ini kami berkurban 21 ekor lembu dan 16 ekor kambing. Seekor lembu disembelih di Desa Barusjahe, Tanah Karo, sebagai bentuk berbagi dari UMA. Dan seekor kambing lainnya diberikan kepada masyarakat Desa Bukit Batupangan, Tapanuli Tengah,” ujar Hasrat yang juga menjabat sebagai Dekan FAI UMA.
Bantuan yang diberikan ke luar kampus seperti Tanah Karo dan Tapteng, kata Hasrat, baru dilakukan oleh UMA tahun ini. Hal ini menunjukkan kepedulian sosial dan pengabdian masyarakat dari UMA.
Sementara itu, pelaksanaan sholat Idul Adha di Masjid At Taqwa Kampus 1 UMA berlangsung khidmat dan lancar pada pagi Kamis. Khatib pada kesempatan tersebut adalah Prof. Dr. H. Candra Wijaya MPd, dan imam adalah Al Hafiz M. Nazri SPd.
Sholat Idul Adha diikuti oleh Ketua YPHAS, Drs. HM Erwin Siregar MBA, Rektor UMA, Prof. Dr. Ir. Dadan Ramdan MEng, MSc, wakil rektor, pimpinan fakultas, Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Pertanian, Prof. Dr. Ir. Zulkarnain Lubis MS, PhD, ketua prodi, staf, dan pegawai di lingkungan UMA, serta masyarakat yang tinggal di sekitar kampus I UMA.
Prof. Candra Wijaya dalam khutbahnya menyatakan bahwa kurban memiliki nilai hikmah dan manfaat yang beragam. Di antaranya dalam dimensi pendidikan, kurban dapat menjadi kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kasih sayang, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama makhluk.
“Dengan pembelajaran tentang kurban, siswa/mahasiswa dapat memahami pentingnya memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan dan mengembangkan sikap empati terhadap orang lain,” ujar Guru Besar UIN Sumut ini.
Kurban juga mencerminkan makna persaudaraan antar umat. Candra menyatakan, ketika hewan kurban dikorbankan, dagingnya dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. “Dalam konteks pendidikan, konsep persaudaraan ini dapat diajarkan kepada siswa/mahasiswa untuk mendorong sikap saling membantu, peduli, dan solidaritas dalam komunitas. Kurban bisa menjadi momen untuk membahas pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama dan membantu mereka yang membutuhkan,” tutur Candra dalam khutbah yang berjudul “Qurban dalam Perspektif Pendidikan dan Sosial”.
Ketua BKM At Takwa, Hasrat Efendi Samosir, mengatakan bahwa pelaksanaan sholat Idul Adha di Masjid At Taqwa UMA berjalan dengan lancar dan baik. Salah satu ciri khas dari sholat di UMA adalah lingkungannya yang bersih, hijau (Green Metric), tidak ada gangguan kebisingan, dan memiliki area parkir yang luas. “Yang paling istimewa, setelah sholat Idul Adha, seluruh jemaah disediakan sarapan oleh Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim,” kata Hasrat.