Hari Raya Idul Adha 1439 H yang merupakan salah satu hari besar bagi kita umat muslim, Idul Adha pada tahun ini jatuh pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018. Seperti biasanya Idul adha ditandai dengan pelaksanaan shalat sunnat Idul Adha dan pemotongan hewan qurban.
Pelaksanaan shalat Idul Adha dimasjid Taqwa kampus I Univeritas Medan Area berjalan lancar. Shalat Idul Adha dihadiri ketua yayasan haji agus salim Drs. H. M. Erwin Siregar, MBA, Rektor Universitas Medan Area Prof.Dadan Ramdan, M.Eng,M.Sc serta para jamaah masjid Taqwa, terutama dosen,pegawai, dan masyarakat yang tinggal di sekitar Mesjid Taqwa Universitas Medan Area.
Adapun yang bertindak sebagai khatib yaitu Ustadz Hasanuddin, PHD, dan yang bertindak sebagai imam yaitu Ustadz Adi Hidayat.
Dalam kesempatan ini, Ustadz Hasanuddin mengajak para jamaah untuk menyempurnakan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan mencampakkan jauh-jauh sifat keangkuhan dan kesombongan apapun pangkat, jabatan yang sedang disandang, karena hal tersebut bisa menjauhkan kita dari rahmat Allah. SWT.
Kemudian ustadz Hasanudin mengajak jamaah kembali mengenang perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS, setidaknya ada tiga hal hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Haji dan Qurban.
Pertama, Kekuatan aqidah, iman atau tauhid kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim as, telah mencontohkan kepada kita bagaimana aqidah begitu melekat pada jiwanya sehingga ia terlepas dari siapapun dari kemusrikan, termasuk orang tuanya yang tidak mau bertauhid kepada Allah SWT.
Kedua, Ketika mengenang kembali perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS, hikmah yang bisa kita ambil adalah kekuatan Akhlaq. Profil Nabi Ibrahim AS dan keluarganya serta dari ibadah haji yang harus ditunaikan oleh kaum muslimin sekali seumur hidupnya adalah menjauhi segala bentuk keburukan dan melakukan segala bentuk kebaikan.
Akhlaq mulia juga tercermin dari jawaban Ismail AS yang meskipun begitu siap untuk melakukan perintah Allah Swt berupa penyembelihan dirinya, namun ia tidak mengklaim dirinya sebagai orang yang paling baik atau paling sabar, tapi ia merasa hanyalah bagian dari orang-orang yang sabar karena generasi terdahulu juga sudah banyak yang sabar.
Karena buah dari kesabarannya yang dilandasi akhlaq mulia, Allah mengganti Ismail AS dengan seekor kambing, sehingga umat Islam disyariatkan untuk melakukan ibadah qurban, yakni memotong hewan ternak, baik itu kambing, sapi ataupun unta.
Yang ketiga, ketika mengenang kembali perjalanan Nabi Ibrahim AS, hikmah yang bisa diambil adalah kekuatan Solidaritas Sosial.
Hal ini bisa kita lihat, dalam ibadah haji, kaum muslimin dari seluruh dunia dari berbagai latar belakang yang berbeda bisa bertemu, berkumpul dan beribadah ditempat yang sama bahkan dengan pakaian yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa persaudaraan antar umat muslim memang harus dibangun. Bila ukhwah Islamiyah terwujud, maka umat islam memiliki kekuatan dan kewibawaan.
Akhirnya sebelum membaca do’a di khutbah yang kedua Ustadz Hasanudin penutup khutbahnya dengan menghimbau kepada jamaah untuk merekontruksi hikmah haji dan qurban dengan memperkuat akidah, akhlaq, solidaritas, dan soliditas keumatan,kebangsaan dan kemanusiaan kita.
Setelah melaksanakan Shalat Idul Adha 1439 H di masjid Taqwa kampus I UMA, jamaah diajak untuk berbuka puasa bersama dengan santapan yang telah di sediakan oleh panitia di kantor Pusat Islam UMA.
Selanjutnya, Pusat Islam bersama panitia akan melaksanakan pemotongan hewan qurban yaitu sapi dan kambing, bagi masyarakat yang telah memiliki kupon bisa mengambil daging qurban mulai pukul 15.00 – 17.00 WIB, di samping masjid taqwa kampus I UMA.